Paling OK

Paling OK
Ok Yah

Selasa, 02 Februari 2010

Pengantar Sejarah

Asia Tenggara Pada Era Hindu-Budha

(Thailand, Laos, Vietnam, Dan Kamboja)

A. Pendahuluan

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kebudayaan India pernah masuk ke Asia Tenggara,yaitu terlihat adanya agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk Asia Tennggara, agama Hindu dan Budha. Dan kedua agama ini merupakan pintu gerbang untuk mengkaji dimulainya zaman sejarah bagi negara-negara di Asia Tenggara. Kebudayaan Hindu Budha masuk ke Asia Tenggara melalui jalur perdagangan. Sehingga beberapa dari kebudayaan tersebut diakulturasikan oleh masyarakat Asia Tenggara sehingga menimbulkan sebuah kebudayaan dalam bentuk yang baru. Dalam hal ini, penulis akan membahas pengaruh dari hasil kebudayaan India, khususnya hindu Budha di beberapa negara di Asia Tenggara seperti Thailand dan Indo-China.

B. Pembahasan

Proses masuknya Hindu Budha Ke Asia Tenggara[1]

Penyebaran Hindu-Buddha di Asia Tenggara erat kaitannya dengan kegiatan perdagangan antara India dan Cina ratusan tahun sebelum Masehi. Asia Tenggara menempati posisi strategis karena perjalanan darat dan laut antara India dan Cina akan melewati kawasan itu. Hubungan perdagangan berlangsung sejak akhir zaman perunggu. Bukti tertua terdapat di Ban Don Ta Phet, Thailand.

Penyebaran pengaruh Hindu-Buddha di Asia Tenggara mengubah pola kehidupan masyarakat di kawasan itu, terutama dalam kehidupan politik, agama, dan sosial. Kehidupan politik mencakup pemerintahan dan pengaturan masyarakat. Kehidupan beragama tercermin dari corak kepercayaan dan tata ibadah. Kehidupan sosial mencakup penataan kelompok dalam masyarakat.

Kerajaan-Kerajaan Bercorak Hindu Budha

1. Thailand

Asal mula Thailand secara tradisional dikaitkan dengan sebuah kerajaan yang berumur pendek, Kerajaan Sukhothai yang didirikan pada tahun 1238. Situasi geografis Sukhothai membantu menjelaskan peranannya sebagai pangkal peradaban Siam. Terletak di garis pembelah antara daerah-daerah pengaruh Khmer dan Mon dan Burma di pihak lain. Lagi pula mudah hubungannya dengan Burma Pesisir, tempat dapat mempertahankan hubungan dengan metropolisnya aliran Budha. Melalui hubungan-hubungan ini semua menyerap unsur-unsur kebudayaan penting dan membaurkannya dalam peradaban Siam. Mengutip Coedes yang mengatakan : “ Dari Kamboja orang-orang Siam mengasimilasikan organisasi politiknya, kebudayaan Materiilnya, tulisan dan sejumlah besar kata-katanya. Seniman-seniman Siam belajar dari seniman-seniman Khmer dan mentransformasikan kesenian Khmer sesuai dengan kepunyaan mereka yang asli dan kesemuanya dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan tetangga- tetangga bagian barat mereka, Mon dan Burma. Dari sini Siam kemudian menerima tradisi pengadilan mereka yng berasal dari India dan di atas kesemuanya adalah Budhisme Sinhala dan tradisi keseniannya[2].

Kerajaan ini kemudian diteruskan Kerajaan Ayut’ia yang didirikan pada pertengahan abad ke-14 dan berukuran lebih besar dibandingkan Sukhothai.Kerajaan baru Ayut’ia adalah kerajaan kuat. Kerajaan ini berhasil menguasai Menam Tengah dan Selatan, dan banyak daerah-daerah di semenanjung Melayu termasuk Tenasserim dan Tavoy yaitu Burma sekarang dan berdaulat atas Sukhothai[3].

2. Indo China

Penduduk Indo-China terdiri atas tiga macam bangsa : keturunan bangsa. Khmer (Kamboja-Cochin-China), keturunan bangsa Thai (Laos Utara), dan keturunan bangsa Annam (Annam dan Tongkin). Bangsa Annam ini termasuk bangsa Tionghowa.

Peradaban Indo-Chinan berasal dari perdababn Hindu (di Kamboja) dan Peradaban Tiongkok (di Vietnam). Nama Indo-China (India-Tiongkok) menggambarkan pengaruh dari dua bangsa besar ini kepada daerah itu[4].

a. Zaman Kuno

Setelah Indo-China dalam abd ke 1 dimasuki kebudayaan India, maka di bawah pengaruh India ini kerajaan-kerajaan yang pertama di Indo-China. Mula-mula terbentuklah di sekitar lembah Muara sungai Mekong yang subur itu kerajaan Kamboja dan kerajaan Champa. Raja-raja Kamboja adalah keturunan raja-raja Sriwijayakarena mula-mula Kamboja adalah daerah Sriwijaya. Kemudian datanglah bangsa-bangsa baru dari utara menyusuri sungai Mekongdan Pantai timur Indo-China. Mereka ini dalah bangsa Thai dan bangsa Annam, kedua-duanya berasal dari Tiongkok Selatan. Bangsa Thai tidak berhasil merebut Kamboja, karena itu mendirikan Negara sendiri yaitu Laos. Bangsa Annam sebaliknya, berhasil merebut Champa dan lenyaplah kerajaan Champa untuk selama-lamanya. Bangsa Annam mendirikan kerajaan Annam yang meliputi seluruh daerah pantai timur Indo-China dari utara (Tongkin) sampai selatan (Cochin-China). Dengan ini, di Indo-China terdapat tiga kerajaan: Annam, Kamboja, Laos.

Annam kemudian berhasil mengalahkan kamboja dan Laos, hingga akhirnya hanya ada satu kerajaan yang menguasai seluruh Indo-China, ialah Annam[5].

b. Kerajaan Annam

Bangsa Annam yang pindah dari Tiongkok ke Indo-China, mula-mula belum merupakan bangsa yang merdeka. Mereka tunduk kepada bangsa Tiongkok. Tetapi pada tahun 968 bangsa Annam memberontak Tiongkok dan mendirikan kerajaan Annam dengan ibukota Hanoi[6].

c. Kerajaan Vietnam

Pada tahun 1765 timbullah pemberontakan di bawah Tai Son yang mengamuk di seluruh Annam, baik di Annam-Utara maupun di Annam-Selatan. Putera mahkota Annam Selatan berhasil melarikan diri masuk Siam. Putera mahkota ini ialah Nguyenh Anh. Di Siam ia jatuh dalam tangan paderi-paderi Rooms-Katolik (Perancis) dan dididik oleh seorang Paderi Perancis. Nguyen Anh dibantu membentuk tentaranya untuk kembali merebut kembali kerajaan Annam dari tangan Tai Son.

Pada tahun 1802 Nguyen Anh menyerbu Indo-China dan berhasil merebut kerajaan Annam kembali. Kerajaan Annam dipersatukan kembali dan disebut Vietnam[7].

d. Kerajaan Funan

Berpusat di Oc-eo - tenggara Pnom Penh (100 - 613 SM). Pusat perdagangan di tengah jalur niaga India dan Cina.

e. Kerajaan Chenia

Berpusat di Vyadapura - propinsi Kompong Thom (550 - 800 M). Sempat mendapat serangan dari kerajaan Syailendra (Jawa) sehingga pusat kerajaan pindah ke pedalaman.

f. Kerajaan Champa

Berpusat di Indrapura - propinsi Quang Nam (600 -900 M). Merebut sebagian wilayah Chenla sehingga mencakup Laos dan Kampuchea.

g. Kerajaan Khmer

Sekarang Kampuchea, berpusat di Angkor - utara Pnom Penh (800 - 1200 M). Meliputi Myanmar dan Indo-Cina[8].

Pengaruh Hindu-Budha Di Asia Tenggara

1. Dalam Bidang Politik[9]

Kemunculan kerajaan awal di Asia Tenggara seperti Funan, Chenla, Angkor, Langkasuka.

Pemerintahan dilengkapi dengan kemudahan infrastruktur dan kemudahan asas.

Konsep “kosmologis” yang meletakkan raja di tempat yang teratas. Raja dianggap sebagai penjelmaan Dewa Vishnu dan Siva.

Raja dianggap sebagai "devaraja" atau jelmaan tuhan di muka bumi sehingga rakyat tidak boleh durhaka karena dipercaya akan mendapat musibah.

Pemerintahan raja yang berpedoman kepada kitab-kitab perundangan dalam pemerintahan. Kitab-kitab ini mengambil beberapa aspek dari sistem perundangan Hindu seperti Kitab Dharmasutra/Hukum Kanun Manu.

2. Dalam Bidang Agama[10]

Agama Hindu dan Buddha telah diterima dan berkembang luas di Asia Tenggara dengan wujudnya kuil dan candi

Berlaku Sinkritisme antara agama Hindu-Buddha dan kepercayaan masyarakat pribumi.

Pengaruh agama Hindu-Buddha itu dapat dilihat dari amalan-amalan di istana seperti adat istiadat perpernikahan raja dan sebagainya.

Brahmin atau sami Hindu/budhha sangat berpengaruh di istana berperanan menonjolkan kesaktian raja melalui cerita-cerita mitos, dongeng dan legenda.

3. Dalam Bidang Budaya[11]

Dikenalnya bahasa Sansekerta.

Dikenalnya huruf Pallawa.

Dikenalnya sistem kalender berdasarkan tahun saka dan penulisan tahun saka dengan menggunakan Candrasangkala.

Adanya relief candi

Adanya bangunan kuil yang terdapat di Kamboja yang berupa Angkor Wat yang merupakan kuil Budha.

C. Penutup

Kerajaan mulai muncul di Asia Tenggara sekitar abad ke-1 M. Ketika kerajaan Romawi melakukan hubungan perdagangan dengan Cina.Jalur yang sering sebagai jalur perdagangan disebut sebagai jalur sutera, namunjalur itu akan diubah melalui jalur laut, karena adanya ketidakamanan bila melalui jalur sutera. Selain berdagang dengan Cian, Asia Tenggara juga telahberdagang dengan India antra abad ke-1 hingga abad ke-3 M. Perdagangan melalui jalur laut inilah lebih sering dilakukan denagn India daripada denagn Cina. Sehingga pengaruh India diadopsi oleh orang-orang di Asia Tenggara, tanpa meninggalkan kebudayaan yang telah ada.

Pengaruh dari budaya Hindu-Budha memang tidak bias dilupakan begitu saja, karena besar pengaruhnya dalam perdaban di Asia Tenggara, khususnya Thailand dan Indo-China, sampai saat ini pengaruh itupun masih tetap ada.

DAFTAR PUSTAKA

Hall, D. G. E, Sejarah Asia Tenggara, Surabaya, Usaha Nasional,2006.

Subantarjo, Sari Sejarah : Asia-Australia Jilid I, Yogyakarta, Bopkri, 1960.

http://alix.edu2000.org/index.php?option=com_content&task=view&id=190&Itemid=1

http;//influences of india civilization.ppt.

http:// pertumbuhan-dan-perkembangan -agama-serta-kebudayaan-hindu-budha-di-asia-tenggara.pdf.



[1] http://alix.edu2000.org/index.php?option=com_content&task=view&id=190&Itemid=1

[2] D. G. E. Hall, Sejarah Asia Tenggara, (Surabaya, Usaha Nasional,2006), cet. I, h. 54-58

[3] Ibid, h. 158

[4] Subantarjo, Sari Sejarah : Asia-Australia Jilid I, (Yogyakarta, Bopkri, 1960), cet IX, h. 108

[5] Ibid, h. 109

[6] Ibid, h. 109

[7] Ibid, h. 109

[8] http://alix.edu2000.org/index.php?option=com_content&task=view&id=190&Itemid=1

[9] http;//influences of india civilization.ppt.

[10] http;//influences of india civilization.ppt.

[11] http:// pertumbuhan-dan-perkembangan -agama-serta-kebudayaan-hindu-budha-di-asia-tenggara.pdf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar